[EVENT REPORT] FUNancial #YangKamuMau Talkshow CEO In The Making

Desember 15, 2019



Financial Tips to Transform Your Hobby Into a Business


Home Credit Funancial #YangKamuMau

Jadi aku habis diajak Indonesian Female Bloggers lagi nih buat ke salah satu event, bareng dengan Home Credit. Sebelumnya, FUNancial ini sudah diadakan di kota Jakarta dan Bandung. Di sana rame bener, yang Surabaya, lhaa lebih rame! Tema yang diangkat kemarin CEO In The Making, mengubah hobi menjadi bisnis.

Home Credit itu salah satu perusahaan financing yang udah ada sejak 2013, awalnya di Jakarta aja. Lalu berkembang pada tahun 2017 ke beberapa kota, termasuk Surabaya.

Home Credit menyediakan pembiayaan untuk para customer yang ingin beli produk alat rumah tangga, handphone, dan furnitur. Home Credit juga menyediakan pembiayaan multiguna untuk renovasi rumah, biaya pendidikan atau berlibur.



Aku kenalin dulu ya sama pembicara kita kemarin, ada mas Dipa Andika, seorang Financial Planner dan Co-Founder Hahaha Corp. Jujur, aku suka pembawaannya mas Dipa ini enak banget, kalem, jelas, ada contoh yang kita kenal pula. Jadinya bisa relate, kalau kata anak milenial.

Trus ada juga mbak Christie Erin, sebagai Guest Speaker, seorang Co-Founder Basha Market & Of Sort. Surabaya udah pada taulah ya soal Basha Market, meskipun gak pernah mampir ke tempatnya, tapi aku yakin kalian pasti pernah baca infonya di timeline sosial media.


Home Credit Funancial #YangKamuMau


Sekilas aja, Basha Market itu platform kreatif, jadi untuk beberapa brand independent, sehingga bisa dikenal sama pelanggan.

Awalnya pada saling sharing tentang ide, keduanya sama-sama kepengen dan melihat peluang, bahwa sebelumnya belum ada nih yang mengembangkan, apakah tidak ditentang keluarga? Mereka jawabnya pasti.

Home Credit Funancial #YangKamuMau

Maka dari itu, mereka ngasih tips agar bisa meyakinkan keluarga, diantaranya adalah menyiapkan keuangan. Jadi, bukan yang wah iya, pengen jual kopi, trus resign tanpa pemikiran yang matang. Kalau katanya mas Dipa nih, orang tuh butuh hasil. Aku setuju sih, soalnya kalau udah menghasilkan mereka mau komen apa juga.

Trus, siapkan juga keuangan untuk bisnis tersebut, sampai kapan "mau rugi", iya, mereka cerita kalau sempat rugi di awal. Jujur, saya tidak kepikiran, karena selama inikan yang digempor-gemporkan hanya untung saja.

Sulitnya, bagiku, itu di sini, sebagai CEO kalian juga harus memikirkan gaji karyawan! Kalau kata mbak Erin kemarin "Jangan sampai kalian menggunakan talent orang, tetapi orang tersebut tidak bisa pay a bills karena kalian". Menohok sekali bukan?

Mbak Erin juga sempet cerita, kalau karyawannya itu awalnya doyan banget order ojek makanan online, ordernya kopi setiap hari. Karena mbak Erin perhatian nih sama karyawannya, mbak Erin sediakan lah itu kopi dan seperangkat alatnya, tetapi ternyata masih aja ada yang order ojek makanan online.

Home Credit Funancial #YangKamuMau


Pas ditanya jawabnya gini: mumpung lagi promo mbak. Jadi pada gila promo, (iya saya juga, ngaku kok saya). Tapi memang promo itu menggelapkan mata, asal ada promo beliiiiiii.

Akhirnya disambung nih sama mas Dipa, dikasih contoh, sehari beli kopi, katakanlah Rp. 15.000 x 7 = Rp. 105.000!  Wah, padahal kalau Rp. 15.000 doang seneng ya, pas udah ditotal kaget gak tuh?

Ini yang disebut Latte Factors sama mas Dipa, sepele gituloh, buat rokok, jajan kopi, jajan roti, parkir, hal-hal kecil, saking kecilnya disepelekan, padahal bisanih kita hemat, jadinya ngopi cuman seminggu 2x, lumayan bangetkan daripada minum setiap hari.

Padahal ya, kalau kita bisa mengumpulkan Rp. 105.000/minggu, kalau sebulan Rp. 420.000, kalau setahun 5.000(an). Lumayan ya ampun, itu kalau ditabung kekumpul segitu, kalau dimasukkan investasi nambah lagi uangnya!

Biasanya orang tuh, bakal nabung atau investasi kalau ada sisa tabungan, sedangkan menurut mas Dipa, alangkah baiknya uang untuk tabungan dan investasi sudah disendirikan sejak awal gajian. Karena yaa kebiasaanku lah, gajian, merasa kaya, makan enak, ntar minggu kedua udah ludes.

Jadi kira-kira porsi yang baik dari keseluruhan gaji itu gini. Btw, aku ngefoto slide-nya mas Dipa, tapi ternyata burem, aku jabarin aja ya.

Kondisi saat mau hutang: 30% Hutang, 15% Investasi, 10% Pribadi, 45% Pengeluaran
Tidak ada hutang: 30% Investasi, 10% Dana Darurat dan Asuransi, 10% Pribadi, 50% Pengeluaran
Pas dapat THR: 30% Kebutuhan hari raya, 70% Investasi atau Melunasi hutang
Kalau dapat bonus: 10% Pribadi, 90% Investasi atau Melunasi hutang

Lengkap banget dah ya, sampai bonus dan THR juga. Pribadi itu contoh kalau aku beli skincare karena lucu aja gengs. Hal-hal untuk hobi kalian.

Home Credit Funancial #YangKamuMau

Lanjut ke Dana Darurat, ini maksudnya tuh kalau single atau menikah bisa 3x Pengeluaran, dst.

Itulah kenapa penting sekali bagi kita untuk mencatat keuangan, setiap hari, bahkan Rp. 2000 juga wajib dicatat. Agar kita bisa menentukan anggaran dan mewujudkan Financial Goals kita.

Nah, untuk asuransi, yang paling kita tau pasti BPJS aja ya. Gppa rek, BPJS aja juga cukup kok. Oya buat yang sudah jadi kepala keluarga, ternyata asuransi jiwa itu juga penting, agar nanti saat kepala keluarga meninggal, yang ditinggal ada pegangan. 

Oya, anggaran investasi di atas itu buat apasih. Bisa buat macam-macam, contohnya ini: 

Home Credit Funancial #YangKamuMau


Bingung akutuh mau investasi di mana, tenang nih ada contohnya lagi:

Home Credit Funancial #YangKamuMau


Kita ngelakuin hal sederhana dulu ajalah yuk, ngitung pengeluaran. Gimana? Mulai kapan nih? 


Home Credit Funancial #YangKamuMau

Ini habis Talkshow, masih bisa senyum karena akhirnya paham kudu ngapain. 

You Might Also Like

20 comments

  1. Awalnya aku gak tahu berapa sih jumlah dana darurat yang kudu disiapin. Kadang asal-asal aja, tapi sekarang udah ngerti porsi dana darurat setelah ikutan workshop FUNancial

    BalasHapus
  2. pulang dari event kemarin aku segera untuk mencatat sekekcil apapun pengeluaranku agar lebih jelas larinya uangku ke mana saja

    BalasHapus
  3. Wah... limas! Lengkap banget postingannya. Thanks yaaa..

    BalasHapus
  4. Lengkap banget kak, hahaha kadang pengeluaran kecil emang gak kerasa tapi ternyata klo diitung2 di akhir banyak juga ya kak

    BalasHapus
  5. Emang bener bgt resign ga boleh sembarangan. Kudu dipikir mateng mateng dan harus punya kesiapan finansial dan jg mikir kedepannya gimana. Kadang orang suka gegabah bgt.

    BalasHapus
  6. Ya sih akupun kalau kejebak promo suka beli walopun aslinya gak butuh banget. Merasa diuntungkam padahal aslinya merugikan keuangan pribadi ya. Baiklah mulai sekarang lebih bijak lagi ngatur finansial, hehe

    BalasHapus
  7. Bener banget mbak, kalau kita bisa nabung uang segitu tiap Minggu aja wah sudah pasti setahun jadi banyak dan bisa dibuat investasi

    BalasHapus
  8. Suka banget ada event bermanfaat begini. Aku jd terbuka untuk merubah gaya hidup njajan ku.

    BalasHapus
  9. wahh iyaa jadi ga boleh gila promo lagi yak biar nanti ga nyesel di akhir bulan 😂

    BalasHapus
  10. Mencatat pengeluaran dan pemasukkan itu kelihatannya sederhana, tapi konsistennya yang syusaaaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Kalo aslinya sudah bosen mencatat pengeluaran, ya susah mau diterusin. Makanya, mental untuk bisa tetap survive di usia tua itu perlu ditanamkan dulu dalam diri sendiri sebelum mulai mengelola penghasilan.

      Hapus
  11. Masalah promo ini lho yang susah. Apalagi kalau promo makanan. Maunya kita beli cuma 1 makanan, krn promo jadi beli dua. Trus ga habis. Nah ini.. bahaya bgt

    BalasHapus
  12. Latte factors ini ya yang bener2 bikin catatan keuangan kaget-kagetan. Gak kerasa berapa kali ujung2nya nimbun segunung krakatau. =D untung belajar funancial planning kemarin bener2 fun, jd gampang nangkepnya dan bikin semangat berbisnis.

    BalasHapus
  13. Kayaknya untuk millenials dan generasi bawahnya promo2 itu emg musuh utama ya 🤣🤣🤣, tp aq ga jd anti promo cm lebih mikir mau n butuh ga jangan ngaco semua promo di serbu hehehe

    BalasHapus
  14. Quotesnya mbak erin nohok banget ya ! Bener sih masih banyak owner diluarsana yang kadang masih suka mempersulit anak buahnya ketika gajian tiba . Padahal itu udah ada jatahnya untuk bayar ini itu

    BalasHapus
  15. Ngemall tuh memang tujuannya cari promo ya. Tapi aku jadi sadar dengan cari promo berarti jadi latte factor. Semoga tahun depan bisa ngurangin latte factor

    BalasHapus
  16. Keren banget ya mbak acaranya, kita jadi lebih aware financial goals dimasa depan

    BalasHapus
  17. Penting bgt ya ternyata mencatat kruangan pdhl kliatan sepele bgt

    BalasHapus
  18. Latte factor paling sering terjadi adalah nggak tahan lihat promo. Gimana bisa tahan kalo tiap hari dibisikin iklan mulu ama medsos, wkwkwkwk ....

    BalasHapus