Hai! Assalamualaikum, lagi pada bosan gak? Kalian ke sini mampir buat baca review atau lagi nganggur aja sih? *penasaran*. Yaudah, cukup basa-basinya, kali ini mau review Vitacereme B12. Aku tertarik sama Vitacreme B12 ini karena ada embel-embel Regenerative Cream karena daridulu mukaku cocok sama klaim tersebut.

Jadi, pada hari itu ada kuis dari Vitacreme B12, karena pingin dapat aku ikutan. eh, alhamdulillahnya aku menang, dapatnya yang ini, dan paketnya dateng dari Kay Collection, awalnya kaget, emang aku beli apaan? Dan meskipun barangnya seuprit gitu tapi tetap dibungkus dengan box khasnya Kay Collection, pake di-buble wrap juga kok, aman deh pokoknya.

Ini dia bentuk tube-nya. Berwarna biru, putih, simpel gitu.

Kalau yang ini sisi lain dari box-nya. Memang Vitacreme B12 ini menggunakan 4 bahasa, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Prancis, dan bahasa Spanyol.

Ini ada keterangan bahasa Indonesianya, simple sih, tapi lumayanlah, daripada tidak sama sekali ya kan? :D itu isinya 50 ml.

Daaannnn siapa yang suka mantengin ingredients ini buat kalian. Oya, Vitacreme B12 ini bebas paraben, dan harus segera dihabiskan setelah dibuka selama 6 bulan. Jujur sih, langsung kayak "50 ml habis dalam 6 bulan? Bisa gak ya?" 

Vitacreme ini menggunakan bahan dasar air dan minya jagung, yang lainnya mengikutilah. Eh... wait.... aku baru sadar ternyata ada Salicylic Acid-nya....... serius aku baru tau pas bikin post ini. Pantesan.... Kalau vitamin B12 di list itu namanya Cyanocobalamine.

Kalau exp-nya sendiri masih lama kok, 2017.

Masih tersegel dengan baik.

Oke sudah ya, sekarang bahas isinya. Itu sebenarnya warnanya pink, tapi sayang kameraku gak bisa nangkep warnanya. Lucu ya, tapi itu bukan karena pewarna, tapi dikarenakan warna asli dari Cyanocobalamine, yang berasal dari cobalt-corrin complex. Tapi kalau sudah dibaurkan warna pink-nya bakalan pudar juga kok. Kalau baunya.... duh... aku kurang ahli mendeskripsikan bau, kalau menurutku baunya kayak obat.

Oke, setelah aku memakai ini yang aku rasakan adalah..... tidak ada oil control. Wajahku berasa semakin oily. Semakin cerah (terbukti saat aku memakainya di tangan yang belang), dan kawan-kawan cream ini bisa menyembuhkan jerawat tetapi tidak mencegah jerawat. Jadi kalian bisa hanya menotol-notol di area jerawat dan bekas jerawat, biasanya jerawat yang nyut-nyutan besoknya sudah gak nyut-nyutan, lalu bekas jerawatnya juga akan bertambah pudar. Ini nih yang bikin aku kaget tadi soal Salicylic Acid-nya. 

Kalau untuk kerutan aku gak tau ya, dikarenakan aku masih muda *minta digampar*.

Lembabnya kerasa, kelebihan malah kalau untuk jenis kulitku. Sehingga aku hanya memakai di malam hari saja.

Kalau misalnya nih ya, obat jerawat punya efek bikin kering, perih, pake aja ini. Karena ini bisa menyembuhkan jerawat, tidak menambah redness, dan mengurangi bekas jerawat.

Kesimpulan:

+ Tidak menambah redness.

+ Menyembuhkan jerawat.

+ Mencerahkan, mengurangi bekas jerawat.

+ Isinya banyak, gak habis-habis. 

- Mahal

- Terlalu lembab di kulit oily acne prone-ku

Kayaknya ini lebih cocok untuk kulit yang kering, tapi tenang aja, yang oily juga bisa pake kok, di malam hari saja yak biar gak semkin oily ;)

Untuk info lebih lanjut:

Vitacreme: Facebook Vitacreme B12 Indonesia

Kay Collection: Facebook Kay Collection

Salam Putih Biru!