[MAKEUP] Tetsuko Kuroyanagi Makeup Look

April 21, 2017

Halo, karena hari ini adalah hari Kartini, bagaimana kalian para wanita? Apa masih tetap berlindung pada label gender? Apa sudah menunjukkan bahwa wanita juga bisa setara? Atau masih berpihak pada "kan kamu laki-laki!".

Untuk Women Empowerement Makeup Collaboration kali ini aku memilih Tetsuko Kuroyanagi untuk salah satu makeup dan aku jadikan panutan.

Beautiesquad

Awal kenal aku tau Tetsuko Kuroyanagi itu dari novel, kalian tau Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela? ~~Aku emang dari dulu suka baca, makin ke sini, karena kecapean kerja jadi jarang banget buat baca, aku sedih huhuhuhuhuhuhuhuhu.~~ Itu novel yang paling aku rekomendasikan buat kalian sekalipun yang malas baca.

Karena pembawaannya asyik, kayak ngobrol, gak ada kata-kata puitis, tapi isinya sampai, aku bahkan terinspirasi dari sana. Bukan seberapa banyak aku menggunakan kata-kata berat saat menyampaikan edukasi, tapi bagaimana aku bisa membuat kalian memahami dan mengerti dengan kata-kata sederhana.

Kapan hari kak Rahma bilang kalau post-ku selalu kayak lagi ngobrol, aku sengaja, biar kalian gak bosen ~~dan karena aku kesepian gak ada teman ngobrol~~. Btw, makasih kak Rahma!

Baiklah, ini kenapa random-ku kumat di sini.

Balik lagi ke Tetsuko Kuroyanagi ya, aku baca buku itu satu hari doang. Yup, beneran enak dan ngalir banget bacanya, sampai dilembar terakhir, aku langsung bertanya-tanya Totto-chan ini siapa, padahal ada kok dilembar awal-awal.

Trus pas sadar kalau pengarang dan nama tokohnya sama aku kayak..... "lho, lho? Satu orang yang sama?" Karena aku kira itu novel. Ternyata masuk ke Children's literature, dan Autobiographical Fiction.

Sebenarnya, aku terinspirasi orang-orang yang disekitar Tetsuko Kuroyanagi, Sosaku Kobayashi, kepala sekolahnya. Anak-anak kecil yang ditemuinya saat dia bergabung dengan UNICEF.

Tetsuko Kuroyanagi mengajariku untuk menyebar kedamaian, saat terjadi perang, dia tidak mengajarkan kebencian akan lawan, dia membagi cinta di negara-negara perang. Tersenyum, ikut bermain. Tidak peduli kalian sudah besar atau kecil, kalian ras dan agamanya apa.

Belum lagi kisahnya dengan Sosaku Kobayashi, orang dewasa yang membiarkan anaknya tumbuh, tidak, bukan membiarkan yang tidak peduli. Tapi Sosaku Kobayashi tidak mengekang, satu hal cerita yang aku ingat saat dompet Totto-chan jatuh di... kalau di Indonesia namanya jamban.

Kepala sekolahnya cuman nanya "ngapain?" Totto-chan bilang "dompetku jatuh, ini lagi nyariin". Trus Sosaku Kobayashi cuman "ooh, oke, semoga ketemu". (Btw ini versi aku ya ceritanya, cerita dan kalimat lengkap baca aja sendiri :p)

Kalau kalian ada di posisi Sosaku Kobayashi kalian bakal ngapain? "NGAPAIN KAMU MAIN DI SINI? MAMAH BILANG APA, KALAU KAMU JANGAN KOTOR-KOTORAN" gitu gak? Kalian pasti menjauhkan kan? Gak usah munak, aku paling juga gitu hehe.